Minggu, 18 Januari 2009

Mengapa Cinta…

by : mimi
time : 5.40 Am on 19th Januari 2009

Aku menebar suka
Harapan menghampiriku
Aku menebar sayang
Khayalan memabukkanku

Aku menyemai cinta
Kesakitan yang mendatangiku
Dalam sejuta kamuflase rasa yang kutuai

Mengapa cinta?

Bukankah jelas rasaku
Bukankah verbal maksudku
Bukankah telah telanjang jiwaku
Tentang rasaku yang terpendam padamu

Mengapa cinta?

Tidak pernah kamu mau tahu
Tidak pernah kamu melihatku
Tidak pernah membalas hatiku

Lalu mengapa ku tetap cinta?

Sementara telah sesak nafasku
Dihasut kejengkelan batinku
Melalui dosa yang kurentangkan
Dengan alasan yang tak ternalarkan

Jawab Aku…

by : mimi
time : 5.21 Am on 19th Januari 2009

Bahagiakah ini?
Bila kumemilih menjauh
Dari hatimu yang tak pernah tersentuh
Meski hatiku sakit, mataku menangis

Bahagiakah ini?
Bila kini kumendapatkan ketegasan
Betapa bahagia kamu dengan dia
Meski jiwaku sakit, telingaku perih
Mendengar kisahmu dengannya

Tolong jawab aku…
Jangan diam dan memberikan semu
Sebab aku benar-benar tidak tahu
Mengapa aku begitu mencintaimu

Tolong jawab aku…
Mengapa kau semai rasa
Sementara kamu telah berdua
Sebab aku benar-benar hancur
Mataku silau akan pesonamu
Pikiranku dipenuhi bayangmu
Lidahku keluh selalu menyebut namamu

Cinta dan Perih

Aku....Terjatuh....Cinta ….
By: mimi rosmini

Cinta…

Lima kata yang membuatku terombang-ambing, bagai layang-layang yang tak mampu menentukan arahnya sendiri. Berkali-kali tersakiti karena tamparan angin, tetap ku bertahan di ketidakpastian. Meski hati tercabik karena perihnya gamang, tetap ku ada….

....Semua karena aku cinta, tidak butuh alasan lain…

Kini…karena cinta…disekelumit sisa ketegaran, akhirnya, ku pasrah melepasmu untuknya, mulai kini Minggu, 18 Januari 2009 pukul 06.43 wita … meski luluh lantah batinku, sebab ku yakin, jikalau memang jodoh apapun aralnya, kita pasti kan bersama…kutitip kau pada dia kini, semoga kamu bahagia.. dan kalau pun kamu terluka, ingatlah, aku kan tetap ada bila kau meminta.

.…sebab cinta itu tidak akan pernah padam karena asa dan masa…

Ya Allah…,komohon jika tiba masa itu, jika dia jatuh cinta padaku, cintakanlah dia dengan melabuhkan cintanya pada-Mu agar bertambah kekuatanku dan dirinya untuk mencintai-Mu…

Ya Muhaimin, jika aku pun kembali jatuh cinta padanya, jagalah cinta ku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu…

Ya Allah…,jika dua hati kami telah jatuh, kumohon izinkanlah keduanya saling menyentuh dengan hati tetap tertaut pada-Mu agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu begitu pun ia…

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hati-Mu begitu pun dia…satukan kami dalam wallimah agar tidak ada dosa…

Ya Rabbul izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku hanya dirinya begitu pun ia padaku, sebagaimana merindui syahid di jalan-Mu…

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya dan rindunya padaku agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu…

Ya Allah, jika aku Kau izinkan menikmati cinta bersamanya, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu, begitupun ia..

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui dirinya, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu…

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah terhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu dan telah terpadu dalam membela syariat-Mu, penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.

Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan…jadikan setiap langkah, ucapan, dan niat kami hanya atasMU…hingga lahir generasi-generasi yang mampu menjadi kebanggaan bagi agama, keluarga, dan bangsa kami…

....dan saat ini kumohon izinkan aku untuk melepasnya, karena CintaMU…sekiranya ia bukan yang terbaik bagiku, dan bila ia adalah jodohku, tetapkan hati ini dalam kesabaran untuk menantinya, dengan Cintamu, agar aku mampu mencintainya selamanya…

....karena sungguh tiada dayaku sebagai hamba sahaya....

....Engkau yang berkuasa atas segala....

Amiinnn…Amiiinnn…Ya Robbal Alamiinnnn………..

Kamis, 15 Januari 2009

Untuk Direnungkan

Waktu kamu lahir, kamu MENANGIS dan orang - orang disekelilingmu TERSENYUM. Jalanilah hidupmu dengan kebaikan sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu TERSENYUM dan orang - orang disekelilingmu MENANGIS

Rabu, 14 Januari 2009

Please, Lihat Aku…

By : Mimi Rosmini
Written : Makassar, 15th Januari 2009
Time : 4.29 Wita

Bila dapat kumengulang waktu
Kupilih hidup tanpa kamu
Tanpa canda dan tawamu

Andai mampu kumengulur waktu
Kupilih untuk terus pada masaku
Ketika aku menjauh
Meski harus sakit hatiku
Lantaran menahan cinta dan rindu
Meski luluh lantah batinku
Tergerus cemburu
Melihat dia bersamamu
Bergelanyut mesra di lenganmu
Di hadapanku
Tepat segaris lurus mataku
Di tengah teman-temanku
Di tengah gelora cintaku padamu
Meski kumeringis dalam setiap haru
Meniti jarak terjauhku padamu
Karena kamu yang tidak pernah tahu
Ataukah pura-pura tidak tahu
Betapa aku sangat menyayangimu
Setiap hari di sepanjang detak waktuku
Sebab kamu yang tak pernah benar-benar melihatku

Namun kini terlanjur aku
Berada dalam jarak terdekatmu
Bukan sedakar temanmu
Bukan pula kekasihmu
Harus kubijak memahamimu
Sebab aku yang memilihmu
Bukan kubutuh pengakuanmu
Tidak pula kubutuh statusmu
Kuhanya pinta, secuil kasih tulusmu
Dan benar-benar mulai melihat aku
Seseorang yang telah memberi segalanya padamu

Meski remuk batinku,
Ku tetap akan memberimu
Seluruh cintaku
Seluruh bahagiaku
Dan seluruh hidupku
Kulakukan, karena aku mencintaimu

Menanti Perpisahan

By : Mimi Rosmini
Written : Makassar, 15th Januari 2009
Time : 3.45 wita


Tidak pernah kusesali pertemuan
Tidak pernah pula kusesali perpisahan
Sebab aku mencinta dengan kesungguhan
Meski tangis dan perih kudapatkan

Namun kini harus kuucapkan
Mencoba menggetarkan bibir yang mulai bungkam
Tak berdaya karena suram
Yang terlahir dari rasa yang buram

Pernah kulisankan kata
Namun tak sanggup ragaku berulah
Sebab rasa itu kian ada
Meski kutahu kamu mendua dalam sengaja

Lalu harus dengan apa kuberbicara
Sebab hatiku kian merana
Adakah kamu merasa
Wahai jiwa yang mendua
Bahwa kini…
Diujung resahku
Ditepi gelisahku
Kumengharap benar-benar melepasmu

Dari perih dan kebahagiaanku
Dari tawa dan tangisku
Dari dunia dan akhiratku
Meski jasadmu kian jelas di mataku
Karena profesi yang menyatu


Memahami…

Satu kata yang sulit
Bahkan mungkin teramat sulit
Namun bukan tidak bisa tercapai


Butuh waktu, tenaga, dan pikiran
Toleransi dan segudang kesabaran
Sebab memahami hakikatnya luas

Tidak terdefenisi
Namun mampu meluluhkan kekerasan jiwa
Tidak terlihat
Namun mampu merontokkan keegoisan
Tidak pula kan mampu terasa
Namun mampu mengucurkan seluruh kuota air mata

Memahami…

Lahir dari sebuah ketulusan
Keikhlasan yang tak terbalaskan
Meski kita harus tersakiti,
Bahkan meringis
Lantaran perihnya hati
Tanpa tahu apa yang sedang dicari
Sebab memahami
Adalah bagaimana bisa mengerti
Dengan seribu resiko pengorbanan yang menanti

Menelusupkan luka
Menancapkan dera
Menguraskan air mata

Lalu masih mampukah kita memahami?

Bertanyalah pada jiwa yang sedang menyinta
Sebab lantaran rasa
Pengorbanan itu kan terasa indah
Meski seluruh duri menusuk jiwa